Rabu, 27 Agustus 2014

PROTOKOL JARINGAN

Protokol
1.  Pengertian Dasar Protokol
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim (transmitter) dan sisi penerima (receiver) agar komunikasi berlangsung dengan benar. Selain itu protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebihkomputer dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sama.    
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam protokol adalah sebagai berikut:
a.  Syntax
Merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan sinyal.
b.  Semantix
Digunakan untuk mengetahui maksud dari informasi yang dikirim dan mengoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.
c.  Timing
Digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.
2.  Fungsi Protokol
Fungsi –fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.  Fragmentasi dan Reassembly
Fungsi dari fragmentasi dan reassembly adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi tadi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket berita yang lengkap.
b.  Encaptulation
Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.
c.  Connection Control
Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan komunikasi dari  transmitter dan  receiver, dimana dalam membangun hubungan ini termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.
d.  Flow Control
Fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari transmitterke receiver.
e.  Error Control
Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
f.  Transmission Service
Fungsi dari  transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.
3.  Standarisasi Protokol
Beberapa perusahaan yang berperan dalam usaha komunikasi, antara lain :
a.  Electronic Industries Association (EIA)
b.  Committee Consultative  Internationale de Telegrapque  et Telephonique (CCITT)
c.  International Standards Organization (ISO)
d.  American National Standard Institute (ANSI)
e.  Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) 
Alasan di perlukan standarisasi dalam komunikasi data pada suatu jaringan komputerantara lain :
a.  Standarisasi memberikan jaminan kepada produsen hardware dan software bahwa produknya akan banyak digunakan oleh pemakai dengan kata lain potensi pasar menjadi lebih besar.
b.  Standarisasi menjadikan produk dari para produsen komputer dapat saling berkomunikasi, sehingga pembeli menjadi lebih leluasa dalam memilih peralatan dan menggunakanya.
c.  Dengan standarisasi maka produsen  tidak dapat melakukan monopoli pasar sehingga harga produk menjadi lebih murah karena terjadi persaingan sehat antar para produsen dalam menjual produknya.
4.  Jenis –Jenis Protokol
Beberapa jenis protokol yang umumnya digunakan dalam sebuah jaringan komputer adalah sebagai berikut:
a.  NetBEUI Frame Protokol
NetBEUI Frame Protocol (NBF) adalah versi modifiksi dari NetBEUI. Dikembangkan pada tahun 1985 oleh IBM. Spesifikasi  terbaru dari NBF adalah V.30. salah satu keuntungn utama di dalam stack NBF adalah batas 254 session di dalam NetBEUI sudah dihilangkan. Protokol NBF juga menyediakan alokasi memori otomatis yang sewaktu – waktu dapat digunakan. Proses ini bersifat dinamis, sehingga tidak diperlukan pra konfigurasi. Alokasi memori otomatis menurunkan total memori yang dibutuhkan stack protocol. NetBEUI memiliki header yang sangat kecil. Ada dua kerugian dari NBF yaitu ketidakmampuan protokol ini di-route-kan yang berarti secara virtual tidak berguna untuk sebuah WAN.kerugian lainnya adalah kebergantungan  NBF pada pesan broadcast untuk mengkomunikasikan data di antara banyak komputer dalam jaringan.
b.  NetBIOS
NetBIOS adalah suatu antarmuka (interface) dan sebuah protocol yang dikembangkn oleh IBM. Fungsi protokol ini berkisar di atas tiga layer paling atas (session,presentation dan application). Dalam model OSI, NetBIOS memberikan suatu interface standard bagi layer dibawahnya. NetBIOS juga dapat digunakan sebagai sebuah API (Application Program Interface) untuk pertukaran data. Ia memberi akses programmer akses ke berbagai sumber daya untuk menciptakan hubungan dua komputer atau antara dua aplikasi pada komputer yang sama.   NetBIOS melayani tiga fungsi jaringan yaitu sebagai berikut:
1) Naming Services
Dipergunakan untuk menyebarkan nama group, user dan komputer ke jaringan. Ia juga bertugas untuk memastikan agar tidak terjadi duplikasi nama.  
2) DataGram Support
Menyediakan transmisi tanpa koneksi yang tidak menjamin suksesnya, besarnya tidak lebih besar dari 512 bytes. Metode datagramini digunakan oleh naming services.
3) Session Support
Memungkinkan transmisi dimana sebuah virtual circuit sessiondiadakan sedemikian rupa sehingga pengiriman paket  dapat di pantau dan dikenali.
c.  NWLink
Merupakan suatu implementasi 32 bit Microsoft dari protokol stack yang kompatibel dengan IPX/SPX. Ia dapat digunakan untuk menciptakan hubungan antara komputer WindowsNT, Komputer MS DOS, Windows dan WindowsNT lainnya. Koneksi ini dicapai melalui variasi komunikasi. NWLink sangat cocok diterapkan di platformintel tetapi tidak cocok diterapkan di platformlain.
d.  IPX/SPX
IPX/SPX adalah protokol yang diimplementasikan dalam jaringan  Novell Netware. IPX bertanggung jawab  untuk routing dan  pengiriman paket. Sementara SPX menciptakan hubungan dan  menyediakan acknowledgementdari pengiriman paket tersebut.
e.  TCP/IP
TCP/IP bukanlah sebuah protokol tunggal tetapi satu kesatuan protokol dan utility. Setiap protokol dalam kesatuan ini memiliki aturan yang spesifik. Protokol ini dikembangkan oleh ARPA (Advanced Research Projects Agency) untuk departemen pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969. ARPA mengingikan sebuah protokol yang memiliki karakter sebagai berikut:
1) Mampu menghubungkan berbagai jenis sistem operasi.
2) Dapat diandalkan dan mampu mendukung komunikasi kecepatan tinggi.
3) Routable dan scalable untuk memenuhi jaringan yang kompleks dan luas.
Sebuah alamat TCP/IP adalah nilai biner berukuran 32 bit yang diberikan kesetiap host dalam sebuah jaringan. Nilai ini digunakan untuk mengenali jaringan di mana host tersebut dan mengenali nomor unik host bersangkutan dijaringan tertentu. Setiap host yang terhubung jadi satu pada sebuah internet work harus memiliki satu alamat unik TCP/IP.  Setiap alamat terbagi atas dua komponen:
1) Network ID
Ini adalah bagian dari alamat IP yang mewakili jaringan fisik dari host (nama jalan dari rumah). Setiap komputer dalam  segmen jaringan tertentu akan memiliki ID jaringan yang sama.
2) Node ID
Ini adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat (nomor rumah). Bila komputer disegment jaringan memiliki alamat, maka jaringan tersebut perlu tahu milik siapakah suatu paket itu.
Seperti yang disebutkan diatas tadi bahwa nilai IP adalah nilai biner 32 bit. Nilai tersebut terbagi menjadi empat bagian nomor 8 bit yang disebut oktet. Contoh alamat  IP  :202.149.240.66  dengan  menggunakan contoh diatas, katakanlah administrator mensetup jaringan dengan semua komputer memiliki bagian nilai yang sama 202.149.240.XXX. kondisi inilah yang disebut network ID. Nomor pada XXX adalah node ID-nya.  Setiap alamat TCP/IP jatuh pada satu kelas alamat. Kelas mewakili sebuah grup alamat yang segera dapat dikenali komponen software  sebagai bagian dari sebuah jaringan fisik. Misalkan, ambil contoh alamat TCP/IP berikut dan nilai binernya.  10.149.240.66 00001010.10010101.11110000.10000010  dengan memperhatikan tiga nilai biner yang pertama, bisa dikatakan bahwa alamat ini termasuk class A.
CLASS  JUMLAH HOST JUMLAH OKTET PERTAMA
A  16.777.216  1 -126
B  16.536  128 -191
C  256  192 -223
Tabel 1 Urutan dari alamat IP dan Host 
Setiap komputer di sebuh jaringan biasanya ingin mengirim data langsung ke komputer  lainnya. Komputer pengiriman harus memastikan bahwa si penerima berada di jaringan yang sama atau di luar itu. Subnet mask digunakan oleh protokol stack TCP/IP untuk menentukan bahwa host yang akan dicoba dikomunikasikan berada di jaringan lokal yang sama atau berada di jaringan remote. Ini adalah bagian yang sangat penting dalam konfigurasi TCP/IP.
CLASS  SUBNET MASK
A  255.0.0.0
B  255.255.0.0
C  255.255.255.0
Tabel 2 Klasifikasi subnet mask  
f.  UDP
UDP memberikan satu metode kepada aplikasi untuk mengirimkan data ke aplikasi di Host lain pada jaringan tanpa harus lebih dulu membangun hubungan komunikasi dengan host tersebut. UDP tidak menjamin keberhasilan pengiriman data dan tidak menjamin adanya duplikasi pengiriman data. Keberhasilan transmisi ditangani oleh lapisan diatasnya, yaitu lapisan aplikasi. 
Setiap data yang dikirim oleh UDP, ditambahkan dengan
header yang berisi, antara lain :
1) Source Port (Port Asal)
Source port digunakan sebagai identitas  pengiriman  data, namun  sebenarnya source port tidak mutlak diperlukan  karena UDP tidak memerlukan jawaban. Port ini dalam pemrograman jaringan disebut dengan socket.
2) Destination Port (Port Tujuan)
Destination port juga digunakan sebagi identitas pengiriman data. Nomor portini adalah nomor yang dikenal oleh aplikasi  di mesin remote yang juga dijadikan identitas layanan.
3) Length ( Panjang Data)
Panjang data diperlukan aplikasi di remote host untuk memastikan kebenaran data transmisi dan untuk melakukan checkinglapisan aplikasi terhadap validasi data.
4) Checksum
Checksum adalah satu-satunya mekanisme UDP untuk mendeteksi Errorpada pengiriman data.

Source : www.asep-hs.web.ugm.ac.id  

Tidak ada komentar: