Apa
itu Bitcoin?
Beberapa hari ini saya sedang tertarik tentang
Bitcoin. Mungkin, sudah agak telat karena bitcoin sudah muncul sejak 2009 (ada
yang bilng 2008). Tetapi saya yakin tidak pernah ada kata telat dalam belajar
karena ilmu terus berkembang. Bitcoin diciptakan oleh seorang individu atau
kelompok misterius dengan nama samaran Satoshi Nakamoto, yang identitas aslinya
belum terungkap.
Bitcoin
merupakan bentuk terobosan baru dalam teknologi pembayaran masyarakat modern
yang semakin menuntut efisiensi dalam transaksi. Selain efisiensi, kerahasiaan
atau privacy menjadi hal yang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat modern khususnya masyarakat kalangan menengah ke atas.
Setidaknya atas dua alasan tersebut, bitcoin mendapat tempat di transaksi
online dan mengalami perkembangan cukup signifikan dimana pada tahun 2013,
ketika nilai Bitcoin yang melonjak lebih dari 10 kali lipat dalam jangka waktu
dua bulan, dari $ 22 di Februari ke rekor $ 266 di bulan April. Pada puncaknya,
lebih dari 10 juta Bitcoins dikeluarkan, cryptocurrency membuat
nilai pasar lebih dari $ 2 miliar. CNBC pernah mencatat, 1 BTC pernah mencapai
nilai tertingginya di US$ 1.200 pada pekan pertama Desember 2013 sebelum
bergerak di US$ 915 secara rata-rata pada pekan kedua. Saat ini ada sekitar Rp
70 triliun senilai Bitcoin yang beredar di seluruh dunia[1].
Bitcoin
vs Mata Uang Konvensional
Sebenarnya bagaimana cara kerja Bitcoin? Berikut
adalah beberapa perbedaan cara kerja dan ciri-ciri yang membedakan antara
bitcoin dengan mata uang konvensional:
1.
Bitcoin adalah mata
uang desentralisasi dikelola oleh teknologi peer-to-peer (P2P)(2), tanpa
otoritas pusat. Semua fungsi seperti penerbitan Bitcoin, proses transaksi dan
verifikasi dilakukan secara kolektif oleh jaringan, tanpa pengawas pusat atau
lembaga untuk mengawasi operasi.
2.
Meskipun Bitcoins
secara fisik tersedia dari perusahaan seperti Casascius dan BitBills, Bitcoin
telah dirancang terutama untuk menjadi mata uang digital. Bitcoins secara fisik
adalah sedikit dari hal yang baru, dan adanya gagasan tentang bentuk nyata
Bitcoin mengalahkan tujuan mata uang digital
3.
Jumlah Bitcoins yang
akan dikeluarkan dibatasi sebesar 21 juta. The Bitcoin “mining” (3) yakni
proses saat menciptakan 25 Bitcoins setiap 10 menit (jumlah dibuat akan dibelah
dua setiap empat tahun), sehingga batas itu tidak akan tercapai sampai tahun
2140. Sementara kritikus Bitcoin berpendapat bahwa batas maksimum tidak cukup
besar, pendukung Bitcoin mempertahankan hal ini bahwa karena setiap Bitcoin
dibagi untuk delapan tempat desimal, jumlah Bitcoins pecahan (disebut
“satoshis”) – pada 21 x 1014 – akan lebih dari cukup untuk semua aplikasi yang
dibayangkan.
4.
Bitcoins adalah
produk yang komplek: Konsep cryptocurrencies pada
umumnya adalah muskil dan abstrak, dan memahami bagaimana dan mengapa Bitcoin
bekerja membutuhkan tingkat pengetahuan teknologi. Konsep kriptografi yang
terdapat dalam Bitcoin menjamin bahwa alat pembayaran elektronik tersebut hanya
dimiliki oleh satu orang saja.
5.
Transaksi dengn
bitcoin memiliki keterbatasan: Transaksi Bitcoin dapat memakan waktu selama 10
menit untuk konfirmasi. Transaksi juga dapat diubah dan hanya dapat
dikembalikan oleh penerima Bitcoin.
6.
Saldo Bitcoin tidak
diasuransikan: ini merupakan salah satu kelemahan penggunaan Bitcoin menurut
saya, ketika saldo bitcoin dalam electronic wallet (akan kita bahas nanti)
dicuri oleh hacker, maka Anda menanggung sendiri risiko ini tanpa adanya
mitigasi dalam bentuk apapun, selain itu juga karena bitcoin tidak (belum)
memiliki payung hukum apapun dan dari siapapun.
Nama : Tubagus Dhika Khameswara
NIM : 202136941298544
Dosen : Onno W. Purbo
Kampus : Surya University
9 komentar:
baru tau kalo ada uang seperti itu,makasih infonya gan..... (y)
bank of indonesia bitcoin,,
mantap info ganzzz
Moga cepat rilis
mantaappp dacchh, kereeenn.. (y)
nice om,,,
bagus
Keren !
kunjungi http://egadewaa.blogspot.com
bagus bagus ... Keep posting
good inform
comment di : http://cirafo.blogspot.com/
Posting Komentar